SRG membuktikan bahwa mereka masih menjadi tim terkuat saat ini. Rekor 100 persen kemenangan sejak MPL MY S13 berlanjut di fase grup ESL Challenge Finals.

Setelah mengalahkan AP BREN 2-0, Selangor Red Giants juga membuat Fnatic ONIC bertekuk lutut. Meski begitu Fnatic ONIC memberikan perlawanan yang begitu baik.

Berhasil mengambil game pertama dengan cepat, SRG baru bangun di game kedua dan ketiga. Tapi Fnatic ONIC sebenarnya punya peluang menang di game penentu. Tapi chemistry dan individual momentum yang dibuat SRG terlalu OP.

Fnatic ONIC harus menelan kekalahan dan SRG meneruskan momentum positif yang masih mereka miliki.

Cara matikan Sekys diperlihatkan Fnatic ONIC

Pada game pertama, Fnatic ONIC akhirnya memperlihatkan cara untuk melawan SRG. Hal yang paling mencolok adalah bagaimana mereka membuat Sekys kesulitan.

Melakukan ban kepada empat hero jungler pegangan sang pemain mulai dari Ling, Alpha, Nolan, sampai Roger, Sekys dipaksa bermain hayabusa saat second phase pick.

Mobile Legends, hero counter Hayabusa
Kredit: Moonton
Penjelasan Martis mid lane counter META assassin

Sebenarnya SRG tetap tampil prima terutama di early game. Tapi di sini targeting ONIC benar-benar on-point, terutama Arlott dari Lutpi dan Chou-nya Kiboy.

Dua hero stunner ini benar-benar membuat Hayabusa Sekys gagal tampil maksimal. Malah sang pemain keculik terus dengan combo Arlott dan Chou yang diperlihatkan.

Hal ini membuat Kairi dan CW bisa farming dengan nyaman dan damagenya pun masuk terus. Belum lagi Sanz yang kali ini positioningnya sangat baik. Fnatic ONIC menang di bawah 15 menit pada game pertama.

SRG menggila dengan 2 hero tier S

Pada game kedua, SRG mendapatkan dua hero paling OP saat ini Zhask dan Julian. Ditambah memiliki tameng seperti X-Borg dan ada Edith serta Karrie, ONIC benar-benar kesulitan.