Role Nino di roster Alter Ego MPL ID S14 kini berubah dari gold lane menjadi EXP lane. Hal ini mendapat dukungan dari eks analis EVOS Legends yang kini lebih banyak menjadi streamer dan konten kreator MLBB, Setiawan Ade alias Mas Ade.

Sejak pertama kali direkrut Alter Ego di awal 2021 untuk MDL ID S3, Nino sudah diperkenalkan sebagai gold laner. Begitu juga ketika dirinya dipromosikan ke MPL ID S7, role-nya tidak berubah untuk menjadi pelapis sekaligus pesaing Ahmad Maungzy.

Mobile Legends, MLBB, Ahmad, Nino, MPL ID S10, Alter Ego
Kredit:

Sebelumnya, Nino juga merupakan gold lane bagi timnya, Ano Team, ketika berlaga di Nimo TV Mobile Legends Arena Season 2. Dengan kata lain, posisi ini sudah mendarah daging bagi sang player selama berkarier sebagai pro player MLBB.

Namun kini sang player telah memutuskan untuk mengisi role EXP lane Alter Ego untuk MPL ID S14, terutama setelah PAI tidak lagi berada di dalam tim. Sementara posisi gold lane akan menjadi milik Haiz, jika melihat daftar pemain yang ada di dalam roster saat ini.

Mobile Legends, Nino, PAI, Alter Ego, MPL ID S9
Kredit: MPL ID

Hal ini membuat banyak orang berpikir bahwa keputusan tersebut akan cukup berisiko bagi Alter Ego di MPL ID S14. Pasalnya tidak akan mudah bagi seorang player untuk berpindah role dalam waktu singkat, terlebih peran EXP lane saat ini cukup sentral dan penting di dalam tim.

BERITA TERKAIT
Roster Alter Ego MPL ID S14: Nnael gabung Nino pindah role
Resmi! REKT jadi pelatih Alter Ego MPL ID S14
Daftar tim MPL ID S14 dan roster lengkap

Mas Ade ungkap alasan Nino lebih baik di EXP ketimbang gold lane

Mas Ade, EVOS Glory, MPL ID S13, MLBB, Mobile Legends
Kredit: Dhonazan Syahputra/

Meski demikian di mata Mas Ade, posisi gold lane kurang cocok bagi Nino. Belum lagi sang player memang memiliki basic sebagai EXP laner, hingga memiliki hero pool Fighter yang cukup luas, bahkan untuk dimainkan di posisi gold lane.

Bagi Mas Ade, tipikal Nino dalam bermain akan lebih cocok untuk mengisi role EXP lane. Pasalnya pemain bernama lengkap Syauki Fauzan Sumarno ini dianggap terlalu peduli dengan rekan satu tim yang tidak cocok untuk menjadi gold lane atau core utama tim.