Dipersembahkan kepada Anda dalam kemitraan bersama .
Pemain muda Mobile Legends kian dicari saat ini. Seiring berkembangnya Mobile Legends di SEA, terutama Indonesia, turnamen esports berhadiah besar pun semakin terlihat.
Mobile Legends menjadi salah satu game dengan esports terbesar di Indonesia. Turnamennya seperti MPL ID sudah memiliki hype yang begitu besar. Apalagi turnamen ini berjangka dan menuju ke turnamen internasional macam MSC hingga M Series.
Layaknya kompetisi, selalu ada rivalitas yang terjadi. Indonesia dan Filipina menjadi dua negara yang terus bertarung dari tahun ke tahun di ranah Mobile Legends.

Sayang memang, Indonesia belum mampu mendapatkan gelar juara dunia M Series kembali, setelah terakhir kali didapatkan EVOS Legends pada M1 2019 lalu.
Setelah itu, Filipina juara pada empat turnamen M Series beruntun. Hanya di MSC Indonesia sempat berjaya tahun lalu lewat ONIC Esports.
Filipina diagung-agungkan Mobile Legends-nya atas prestasi yang mereka dapati. Fenomena transfer impor pun hadir di MPL ID demi meraih kesuksesan itu, terutama untuk pemain PH.
Hampir semua tim MPL ID punya pemain PH
Sejak season 10, kebiasaan membeli pemain PH oleh tim-tim Indonesia dimulai. Pemain asing sebenarnya sudah ada sejak dulu sebut saja era Wizzking dan James yang berasal dari Brunei serta Singapore. Termasuk Sasa dari Malaysia.
Tapi, soal PH season 10 dimulai ketika nama-nama besar memilih ke Indonesia. Sebut saja Kairi, Dlar, Baloyskie, dan Markyyy.

Kesuksesan tak datang instan untuk semuanya. Bahkan ada yang gagal. Tapi, melihat Kairi dan Baloyskie serta Markyyy bertemu di grand final MPL ID S12 dan membawa timnya masing-masi ng me M Series, akhirnya di MPL ID S13, hal itu menjadi umum.
Hanya Alter Ego, Rebellion Esports, dan Dewa United Esports yang masih menggunakan komposisi full Indonesia dari pemain sampai pelatih.
Sementara enam tim lainnya kini memiliki pelatih atau pemain asal PH. Sebuah bukti bahwa mindset pemain atau pelatih PH bisa memberikan dampak lebih besar hadir di sana.
Pemain muda Mobile Legends Indonesia masih banyak!
Fakta menarik dihadirkan oleh EVOS Glory musim ini. Mereka mendatangkan Theo dan Super Red, dua sosok asal Filipina yang merupakan pelatih serta pemain.
Sayangnya, hal itu tak berjalan sesuai harapan. Komunikasi benar-benar jadi problem. Empat kekalahan di awal musim menjadi bukti komposisi terpilih saat itu gagal.
Sebuah langkah besar pun dibuat. EVOS Glory mengganti semua pemainnya dengan roster EVOS Holy pada pekan ketiga.

Dengan full roster Indonesia yakni Fluffy, Dreams, Branz, Anavel, dan Clawkun. Juga ada Natco dan Panser sebagai cadangan, mereka mendapatkan hasil optimal.
Terkini Lainnya
Hampir semua tim MPL ID punya pemain PH
Pemain muda Mobile Legends Indonesia masih banyak!