Kabar kepindahan para pemain Bigetron ERA ke Team Vitality tentu saja sangat mengejutkan dan mengherankan bagi penggemar MLBB di Tanah Air. Pasalnya tim ini sudah tidak terkalahkan di scene MLBB ladies dalam tiga tahun terakhir dan menghadirkan banyak gelar bagi organisasi.
Sejak akhir 2021, Bigetron ERA selalu mampu menjadi juara di setiap turnamen MLBB ladies yang mereka ikuti. Tak hanya di dalam negeri, mereka juga mendominasi semua turnamen internasional.

Salah satu yang paling membanggakan adalah keberhasilan para pemain ketika menjadi bagian dari timnas esports Indonesia di SEA Games Ke-32 di Kamboja. Mereka sukses menyumbangkan medali emas untuk kontingen Tanah Air.
Dengan kata lain, Bigetron ERA merupakan salah satu aset paling berharga yang dimiliki Bigetron Esports. Namun faktanya, kini tim tersebut telah dilepas dan menjadi bagian dari organisasi esports asal Prancis, Team Vitality, untuk mengikuti Esports World Cup alias EWC 2024 Riyadh.
BERITA TERKAIT |
Bakal ke Riyadh, BTR Vivian: Ingin nyobain air zamzam langsung |
MWI 2024 jadi bagian dari EWC, prize pool meningkat 16 kali lipat! |
Jadwal MSC 2024, format, hasil dan cara menonton |
Starlest jelaskan rencana sebelum lepas Bigetron ERA ke Team Vitality

Pengumuman dilepasnya Bigetron ERA ke Team Vitality ini tentu mengundang banyak pertanyaan dari publik kepada Bigetron Esports. Edwin “Starlest” Chia sebagai pendiri dan CEO pun membeberkan seperti apa kronologi dan rencana awal dirinya di balik transfer tersebut.
Awalnya, Starlest mengaku bahwa dirinya hanya ingin menjadikan Team Vitality atau tim lainnya yang tertarik sebagai rekan atau partner. Dengan kata lain, dirinya tidak ingin melepas Bigetron ERA sepenuhnya dan para pemain tetap menjadi bagian dari organisasinya.
Namun karena tidak dapat memenuhi segala aturan yang berlaku di EWC, sosok yang akrab disapa Ko ED itu sempat iseng “buka harga” kepada tim-tim yang berminat melakukan buyout dengan harga yang tinggi. Ternyata ada banyak tim yang menyanggupi dan membuat transfer para pemain Bigetron ERA ke Team Vitality tersebut terjadi.
“Awalnya kami hanya ingin partner dengan Team Vitality, seperti PSG Talon atau PSG RRQ. Namun aturan dari EWC tidak boleh karena perlu nama timnya ada di depan dan ribet,” kata Starlest.
“Jadi saya tembak ‘ya sudah kalau gitu kalian mau tidak buyout sekian’. Awalnya saya tidak berpikir akan ada tim yang mau memberikan tawaran sebesar itu dan saya kaget melihat tim dari Arab mau, tim lainnya juga mau,” tuturnya.
Terkini Lainnya
Starlest jelaskan rencana sebelum lepas Bigetron ERA ke Team Vitality