ONIC Olympus telah menampilkan performa gemilang di musim reguler FFML Season 4 dengan menjadi juara di Grup B yang diyakini sebagai grup neraka di musim ini. Persaingan mereka dengan EVOS Divine yang berlangsung sengit hingga minggu terakhir merupakan tontonan menarik bagi para penggemar.

Namun kali ini bukan ONIC Olympus atau persaingannya dengan EVOS Divine yang akan kami bahas. Melainkan salah satu pemain yang juga merupakan in-game leader pasukan Landak Kuning, ONIC Wizaaa.

Awal perjalanan karier Wizaaa

ONIC Wizaaa
Kredit: Instagram/onic.wizaaa

Dalam perjalanan kariernya, Wizaaa hanya membela dua tim. Sebelum menjadi penggawa ONIC Olympus, kiprahnya di dunia profesional dimulai saat bergabung dengan Capital Esports.

“Pada tahun 2019 saya bergabung dengan Capital, itupun jalannya tidak mudah. Kala itu caster Evour merekomendasikan saya kepada Skyla yang masih mengurus Capital dan juga mencari pemain,” kenang Wizaaa.

Tentunya rekomendasi dari Evour tidak datang begitu saja. Sang caster merekomendasikan Wizaaa karena kepincut dengan performa apik pemain yang lahir di Bukit Tinggi 21 tahun lalu. Di sisi lain, Capital Esports membutuhkan pemain baru karena seluruh rosternya digaet EVOS.

“Awalnya saya hanya berteman in-game dengan Evour, ia kebetulan dekat dengan Skyla yang kala itu masih mengurus Capital. Setelah para pemainnya diboyong EVOS, mereka membutuhkan pemain baru. Singkatnya pertemanan dalam game dengan Evour itulah yang membawa saya ke dunia esports.”

Skyla kemudian mempertimbangkan rekomendasi Evour dengan melakukan trial pada Wizaaa. Meski berhasil melewati tahap trial, pihak tim baru memutuskan untuk mendatangkan sang pemain setelah melewati serangkaian turamen onlie.

“Untuk masuk ke Capital saya melewati masa trial yang berlangsung selama sekitar 10 hari. Setelah mengikuti serangkaian turnamen online, Skyla akhirnya memutuskan untuk mendatangkan saya ke Jakarta.”

Pantang menyerah pada keadaan jadi modal ONIC Wizaaa untuk menjadi pro player

Kredit:

Pantang menyerah adalah salah satu hal yang pasti dimiliki seorang pro player, sikap itulah yang membuat mereka mampu bertahan di dunia persaingan yang sangat keras. Begitu juga dengan Wizaaa yang memiliki sikap tersebut jauh sebelum menjadi pro player.

Jika pada umumnya anak yang masih bersekolah bisa menikmati masa pendidikannya dengan nyaman, beda halnya dengan pemain bernama lengkap Rezky Wiza Putra, ia sudah mengenal arti pantang menyerah dan melawan keterbatasan saat masih mengenakan seragam sekolah.

“Saya pernah bolos sekolah untuk mengamen bersama paman karena waktu itu mama tidak punya uang, sedangkan ayah merantau dan belum mendapatkan gaji,” ungkap Wizaaa.

Setelah berhasil menyelesaikan proses belajarnya di Sekolah Menegah Atas, ia memutuskan untuk bekerja agar bisa membantu keluarga.

“Setelah tamat lulus SMA, saya pernah mencoba mencari penghasilan untuk membantu keluarga dengan bekerja di cafe.”

Ada satu masa di mana Wizaaa memutuskan untuk beristirahat dari perjuangannya di dunia yang keras sebagai orang dewasa. Ia hanya ingin bersantai menikmati waktu, di sanalah dirinya mulai mengenal Free Fire dan jatuh cinta pada game Battle Royale garapan Garena, hingga pada akhirnya Evour melihat potensi Wizaaa.

Keputusan untuk menjadi pro player juga tidak diterima begitu saja oleh pihak keluarga. Esports yang kala itu masih asing bagi banyak orang membuat orang tua Wizaaa meragukan keputusan anaknya. Namun semua itu berubah setelah Wizaaa mampu memperlihatkan bukti jika jalan yang ia pilih layak untuk diperjuangkan.

“Orang tua mungkin pemikirannya tidak seperti anak muda zaman sekarang. Tapi dengan hasil dan bukti, mereka akhirnya mengerti. Semuanya harus dilakukan secara perlahan, tidak bisa dipaksakan.”



ONIC Wizaaa menemukan keluarga baru di dunia pro player

Kredit: ONIC Esports

Bersama Capital, Wizaaa terus memperlihatkan kemampuan yang menjanjikan. Setelah ia berhasil membawa Capital menjadi juara grup di kualifikasi Free Fire Summer League 2019, ONIC Olympus tak berpikir panjang untuk mendatangkannya ke kubu Landak Kuning.