Pelatih EVOS Divine, Muhammad Farchan “Manay” Ridha telah mengambil keputusan besar di dalam kariernya di scene kompetitif Free Fire dan esports. Berkiprah dari tahun 2019 dan bersinar dari tahun 2020-2023 sebagai pelatih semua tingkatan kejayaan sudah dirasakan oleh Manay, termasuk menjadi juara dunia Free Fire kala itu.
Dirundung berbagai masalah sepanjang tahun 2023 menjadi isu besar yang saat ini dihadapi oleh EVOS Divine dalam masa pembenahan menyambut musim kompetisi 2024. Naik turun performa, akhirnya membuahkan perombakan.

Sebagai pelatih, Manay sudah memberikan usaha terbaiknya. Meskipun, di tahun 2023 ini ia tidak dapat mempersembahkan gelar major bagi Tim Macan Putih.
Tak heran, manajemen EVOS akhirnya mencari solusi terbaik untuk bisa kembali membawa EVOS Divine. Mengingat, kini mereka sudah kehilangan sang IGL, Abi “Bion” Faisal beberapa waktu yang lalu setelah FFML Season 8 berakhir.
Peluang Manay hengkang setelah Bion kembali menguat. Sempat gempar beberapa waktu yang lalu ia menyatakan ingin “pensiun” dari scene kompetitif, Manay dinilai hanya sedang merasa kelelahan saja menurut sang manajer, Rian “RR” Rahadian.

Pada akhirnya, kini terjawab sudah seperti apa masa depan Manay bersama EVOS Divine. Tampaknya, ini adalah satu langkah besar yang harus dilakukan Tim Macan.
BERITA PILIHAN REDAKSI |
EVOS Harvy juara IFL Pro 2023 |
EVOS Divine resmi berpisah dengan Bion |
Manay pensiun? Begini penjelasan manajemen EVOS |
Manay nyatakan mundur dari scene kompetitif, EVOS Divine akan rombak roster besar-besaran di 2024

Pada konten RECAP divisi Free Fire melalui kanal YouTube EVOS TV, Manay menceritakan seperti apa cara dia menangani EVOS Divine selama tahun 2023.
Menurut sang pelatih, ia menilai bahwa EVOS Divine di awal tahun 2023 atau FFML Season 7 memiliki rasa semangat yang menggebu-gebu.
Ia menambahkan bahwa di awal tahun ini, EVOS Divine menargetkan diri menjadi juara akan tetapi, tidak ada yang tahu bagaimana hasilnya.

“Kayanya semangatnya (Divine) itu dulu pas Season 7 menggebu-gebu gitu. Dari kaptennya masih semangat, terus dulu juga permintaan jadi kapten (datang) dari pemainnya juga jadi semua (pemain) merasa pede,” ucap Manay.
“Mungkin tujuannya (di Season 7) itu juara. Siapa sih yang tidak mau juara bahkan kalau kalian baru main game, anak SD atau SMP atau siapa pun itu kalau ditanya pasti ingin juara. Tapi, di balik menjadi juara itu prosesnya mampu tidak (semua orang) melewati itu. Tidak semua orang bisa melewati itu, dan kita tidak ada yang tahu, hanya Tuhan yang tahu,”

“Kita berusaha semaksimal mungkin semua itu kita serahkan (ke Tuhan) hasil itu bonus,” tuturnya.
Terkini Lainnya
Manay nyatakan mundur dari scene kompetitif, EVOS Divine akan rombak roster besar-besaran di 2024